Muhamad Agung Gawa, Zulkarnain Huntu

Analisis Pengukuran Layanan Pada Aplikasi Alfagift Menggunakan Framework ITIL V3 Domain Service Operation

Introduction

Analisis pengukuran layanan pada aplikasi alfagift menggunakan framework itil v3 domain service operation. Analisis kematangan layanan aplikasi Alfagift memakai ITIL V3 Service Operation. Temuan: Level 3 (Defined). Rekomendasi perbaikan: respons insiden, stabilitas aplikasi, & manajemen akses.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan layanan teknologi informasi pada aplikasi Alfagift menggunakan framework ITIL V3 dalam domain Service Operation. Evaluasi mencakup lima proses utama: Event Management, Incident Management, Request Fulfillment, Application Management, dan Access Management. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 60 pengguna Alfagift. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh domain berada pada tingkat kematangan Level 3 (Defined), yang menandakan bahwa proses layanan telah distandarisasi dan terdokumentasi dengan baik, namun belum dimonitor secara menyeluruh. Rekomendasi peningkatan difokuskan pada aspek respons insiden, stabilitas performa aplikasi, dan pengelolaan hak akses pengguna agar dapat menuju tingkat kematangan yang lebih tinggi.

Review

Penelitian ini menyajikan analisis relevan mengenai tingkat kematangan layanan teknologi informasi pada aplikasi Alfagift, memanfaatkan kerangka kerja ITIL V3 dalam domain Service Operation. Pendekatan ini relevan mengingat pentingnya operasional layanan yang efisien dalam aplikasi digital modern. Peneliti dengan jelas mengidentifikasi lima proses kunci – Event Management, Incident Management, Request Fulfillment, Application Management, dan Access Management – yang membentuk inti dari domain Service Operation, menunjukkan pemahaman yang baik terhadap struktur ITIL. Penggunaan metode deskriptif dengan pengumpulan data kuesioner dari 60 pengguna Alfagift memberikan perspektif eksternal yang berharga mengenai pengalaman pengguna terhadap layanan. Temuan bahwa seluruh domain berada pada Tingkat 3 (Defined) menunjukkan adanya standardisasi dan dokumentasi proses yang patut diapresiasi. Namun, beberapa aspek metodologis memerlukan pertimbangan lebih lanjut. Meskipun perspektif pengguna sangat penting untuk menilai kualitas layanan, mengandalkan kuesioner pengguna secara eksklusif untuk mengevaluasi domain seperti "Application Management" dan "Access Management" mungkin kurang komprehensif. Tingkat kematangan dalam domain ini seringkali memerlukan data dan perspektif internal dari tim IT yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan implementasi teknis. Selain itu, temuan bahwa proses belum dimonitor secara menyeluruh pada Tingkat 3 (Defined) menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana kesimpulan ini ditarik hanya dari kuesioner pengguna, karena monitoring lebih sering merupakan indikator dari tingkat kematangan yang lebih tinggi atau memerlukan metrik internal. Pilihan ITIL V3, meskipun valid, juga patut dicatat mengingat ITIL V4 adalah versi terbaru yang relevan saat ini. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi awal yang baik dalam menilai kondisi layanan Alfagift dari perspektif operasional. Rekomendasi yang fokus pada peningkatan respons insiden, stabilitas performa aplikasi, dan pengelolaan hak akses pengguna adalah langkah konkret yang dapat langsung diaplikasikan oleh Alfagift untuk mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Untuk penelitian di masa mendatang, disarankan untuk mengintegrasikan data kualitatif dan kuantitatif dari perspektif internal tim IT selain dari pengguna, serta mempertimbangkan adaptasi ke kerangka kerja ITIL V4 untuk relevansi yang lebih besar dengan praktik terbaik industri terkini. Ini akan memperkuat validitas temuan dan memberikan gambaran yang lebih holistik mengenai tingkat kematangan layanan.

Full Text

Comments

You need to be logged in to post a comment.