Jamaah An Nadzir Dalam Perspektif Studi Aliran Keagamaan Di Indonesia: Antara Ortodoksi Dan Deformasi
Home Research Details
Mastanning Mastanning, Rahmat

Jamaah An Nadzir Dalam Perspektif Studi Aliran Keagamaan Di Indonesia: Antara Ortodoksi Dan Deformasi

0.0 (0 ratings)

Introduction

Jamaah an nadzir dalam perspektif studi aliran keagamaan di indonesia: antara ortodoksi dan deformasi. Analisis Jamaah An-Nadzir di Indonesia, meninjau posisi teologis dan sosial dalam ortodoksi dan deformasi ajaran Islam. Memahami pluralisme dan kebebasan beragama.

0
11 views

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan Jamaah An-Nadzir sebagai sebuah komunitas keagamaan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan meninjau posisi teologis dan sosial mereka dalam konteks ortodoksi dan deformasi ajaran Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik studi lapangan dan analisis wacana keagamaan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jamaah An-Nadzir memiliki interpretasi keagamaan yang berbeda dari arus utama, terutama dalam hal keyakinan terhadap Imam Mahdi, pendekatan terhadap sunnah, serta pemaknaan terhadap hadis-hadis eskatologis. Meskipun demikian, mereka tetap menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber utama ajaran, dengan penekanan pada pemurnian ajaran dan ketaatan terhadap pemimpin spiritual. Dari sisi sosial, Jamaah An-Nadzir mampu membangun hubungan yang relatif harmonis dengan masyarakat sekitar dan pemerintah melalui strategi adaptif, kontribusi ekonomi, serta pendekatan non-konfrontatif. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberagaman pemahaman keagamaan di Indonesia tidak selalu identik dengan bentuk penyimpangan atau ancaman terhadap ortodoksi. Sebaliknya, keberadaan komunitas seperti Jamaah An-Nadzir membuka ruang dialog dan refleksi lebih dalam tentang batas-batas ortodoksi Islam, pluralisme internal umat, dan peran negara dalam menjamin kebebasan beragama. Penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap studi-studi tentang dinamika aliran keagamaan dan hubungan antara negara, agama, dan masyarakat di Indonesia.


Review

The paper, "Jamaah An Nadzir Dalam Perspektif Studi Aliran Keagamaan Di Indonesia: Antara Ortodoksi Dan Deformasi," offers a pertinent and well-structured investigation into the Jamaah An-Nadzir community in Gowa, South Sulawesi. The study's objective to analyze the theological and social positioning of this group against the backdrop of Islamic orthodoxy and potential deformities is both ambitious and vital for understanding religious pluralism in Indonesia. Employing a qualitative methodology grounded in field study and religious discourse analysis, and collecting data through observation, interviews, and documentation, the research establishes a credible framework for its in-depth exploration of a often-misunderstood religious stream. The research presents compelling findings regarding Jamaah An-Nadzir's unique theological interpretations, specifically in their understanding of Imam Mahdi, their approach to the Sunnah, and their exegesis of eschatological hadiths, which diverge from mainstream perspectives. Despite these distinctions, the study importantly emphasizes the community's adherence to the Qur'an and Hadith as primary sources, coupled with a focus on purifying teachings and obeying their spiritual leader. Socially, the paper highlights An-Nadzir's remarkable ability to foster harmonious relationships with their neighbors and local government, achieved through adaptive strategies, economic contributions, and a consistently non-confrontational approach. These findings collectively challenge simplistic notions that religious difference automatically equates to deviation or discord. The implications derived from this research are particularly significant, contributing substantially to the discourse on religious diversity within Indonesia. The paper skillfully demonstrates that varying religious understandings do not necessarily signify theological deviation or a threat to established orthodoxy. Instead, the existence of communities like Jamaah An-Nadzir can catalyze deeper dialogue and introspection regarding the fluid boundaries of Islamic orthodoxy, internal pluralism within the Muslim community, and the imperative role of the state in upholding religious freedom. This study thus stands as a valuable academic contribution to the broader fields concerning religious dynamics and the intricate interplay between state, religion, and society in the Indonesian context.


Full Text

You need to be logged in to view the full text and Download file of this article - Jamaah An Nadzir Dalam Perspektif Studi Aliran Keagamaan Di Indonesia: Antara Ortodoksi Dan Deformasi from Tumanurung: Jurnal Sejarah dan Budaya .

Login to View Full Text And Download

Comments


You need to be logged in to post a comment.