Tradisi a’matoang di desa palajau kecamatan arungkeke kabupaten jeneponto. Jelajahi tradisi A'matoang di Desa Palajau, Jeneponto: eksistensi, proses, dan nilai-nilai budaya lokal seperti rasa hormat, kepercayaan, dan solidaritas dalam pernikahan.
Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana tradisi A'matoang di Desa Palajau Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto. Pokok masalah tersebut dijabarkan dalam rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana Eksistensi tradisi A'matoang di Desa Palajau Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto?, 2) Bagaimana Proses pelaksanaan tradisi A'matoang di Desa Palajau Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto?, 3) Bagaimana nilai-nilai Budaya lokal dalam tradisi A'matoang di Desa Palajau Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dalam Penelitian Budaya yaitu, yang menggunakan pendekatan Sejarah, pendekatan Antropologi, pendekatan Sosiologi, dan pendekatan Agama. Adapun sumber data penelitian yaitu data Primer (Ketua adat, Penggiat Budaya, dan Masyarakat) sedangkan data sekunder (Jurnal, artikel dan buku-buku). Dengan metode pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara dan dokumentasi, selanjutnya peneliti mengolah dan menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi A'matoang, dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu mempersiapkan Pa'matoang atau hadiah yang akan diberikan kepada keluarga pengantin laki-laki, Sedangkan hadiah-hadiah tersebut berupa sarung, lemari, tas, kasur, pakaian dan panci. jika Pa'matong sudah disiapkan, maka tahap selanjutnya A'banngi matoang yang merupakan kegiatan yang dilakukan pengantin wanita dengan berkeliling ke rumah-rumah keluarga suami untuk membagi-bagikan Pa'matoang (hadiah). Pengantin perempuan melakukan A'matoang sebagai bentuk rasa terima kasih, menjaganya hargadiri perempuan, dan untuk saling meghargai Ketika laki-laki yang telah melamar dan memberikan uang panaik sebagai tanda keseriusan untuk menikah. Adapun nilai-nilai Budaya Lokal dalam tradisi A'matoang yaitu nilai menghormati, nilai kepercayaan, nilai silaturahim dan nilai solidaritas atau peduli.
This manuscript presents an engaging and culturally significant exploration of the "Tradisi A'matoang" in Palajau Village, Jeneponto Regency. The study effectively frames its inquiry around the existence, process, and local cultural values embedded within this specific tradition, offering valuable insights into the social fabric of the community. Investigating such indigenous practices is crucial for preserving local wisdom and understanding the diverse cultural landscape of Indonesia. The clear articulation of the research problems and questions provides a solid foundation for the descriptive qualitative approach undertaken, promising a comprehensive ethnographic account. The research design appears robust, employing a multi-faceted approach that integrates historical, anthropological, sociological, and religious perspectives, which is highly appropriate for cultural studies of this nature. The selection of data sources, encompassing primary data from key community figures like traditional leaders and cultural activists, alongside secondary data from scholarly publications, suggests a thorough investigation. Furthermore, the methodological triangulation through observation, interviews, and documentation enhances the credibility and richness of the collected data. The preliminary findings effectively outline the stages of the A'matoang tradition, from the preparation of Pa'matoang gifts to the A'banngi matoang distribution, and thoughtfully connects these actions to underlying values such as gratitude, female dignity, mutual respect, honoring, trust, kinship, and solidarity. While the abstract provides a strong overview, some areas could be elaborated upon for future iterations or the full paper. A more detailed description of the analytical framework or specific qualitative data analysis techniques employed beyond "mengolah dan menganalisis data" would strengthen the methodological rigor. Additionally, exploring the potential challenges to the tradition's continuity in modern times, or how these cultural values are perceived and adapted by younger generations, could offer a deeper contemporary relevance. Nevertheless, this study makes a significant contribution to the ethnographic literature on local traditions in Indonesia, shedding light on a specific cultural practice that warrants scholarly attention and preservation.
You need to be logged in to view the full text and Download file of this article - Tradisi A’matoang Di Desa Palajau Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto from Tumanurung: Jurnal Sejarah dan Budaya .
Login to View Full Text And DownloadYou need to be logged in to post a comment.
By Sciaria
By Sciaria
By Sciaria
By Sciaria
By Sciaria
By Sciaria