Desi Sri Windayanti

Penciptaan Motif Batik Sumber Ide Ornamen Candi Pringapus di Temanggung

Introduction

Penciptaan motif batik sumber ide ornamen candi pringapus di temanggung. Penelitian ini menciptakan motif batik dari ornamen Candi Pringapus Temanggung, mengangkat peninggalan budaya lokal. Karya batik tulis ini siap dikembangkan dan dipasarkan.

Abstract

Batik merupakan hasil budaya bangsa Indonesia yang bernilai tinggi, baik dari segi keindahan maupun makna dari setiap motif batiknya. Motif batik dibuat dengan mengambil berbagai sumber ide dari flora maupun fauna. Dengan berbagai sumber ide yang ada, peneliti tertarik untuk menjadikan peninggalan situs kebudayaan Candi Pringapus Temanggung sebagai karya batik. Selain karena belum terkenalnya Candi Pringapus di Masyarakat luas, pelaku bisnis di Temanggung juga belum ada yang membuat batik dengan motif ornamen Candi, kebanyakan masih menggunakan motif flora dan fauna yang ada di daerah Temanggung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan motif batik dan mendeskripsikan hasil karya batik dengan sumber ide ornamen Candi Pringapus Temanggung. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Prosedur pelaksanaan penelitian yaitu menciptakan motif batik yang mengambil sumber ide dari ornamen Candi Pringapus, kemudian diwujudkan dalam sebuah karya batik. Teknik pengumpulan data dengan observasi lapangan, wawancara dengan pengrajin batik, dan dokumentasi. Tempat eksperimen dilakukan di Kp. Batik Gedong No 430, Semarang, Jawa Tengah, dengan proses penciptaan produk dimulai tanggal 19 Februari 2024 sampai tanggal 29 April 2024. Hasil penelitian dengan mendeskripsikan karya batik dalam proses penciptaan dengan bahan kain primisima, dengan tenik batik tulis, serta pewarnaan celup. Karya yang dihasilkan menunjukkan sudah layak dijadikan motif batik, dan perlu dikembangkan dalam berbagai bentuk dan warna yang lebih menarik. Jika produk dipasarkan, sebaiknya ada motif yang lebih ditonjolkan dan warna yang lain lagi supaya menjadi ciri khas batik Candi Pringapus Temanggung.

Review

This paper presents a compelling exploration into the creation of novel batik motifs, drawing unique inspiration from the ornate designs of Candi Pringapus in Temanggung. The study effectively addresses a significant gap in regional batik artistry, where flora and fauna motifs predominantly feature, by introducing a culturally rich, archaeological source. By aiming to establish a connection between an underrecognized historical site and a revered traditional craft, the research holds considerable value for cultural preservation, local identity promotion, and potential economic development for artisans in the Temanggung area. The premise of elevating Candi Pringapus through its artistic interpretation in batik is both innovative and commendable. Utilizing a descriptive qualitative research methodology, the authors meticulously outline the process of transforming Candi Pringapus ornaments into tangible batik designs. The research procedure, involving observation, interviews with batik artisans, and thorough documentation, appears well-suited to capture the intricacies of this creative endeavor. The practical implementation, conducted at Kp. Batik Gedong, Semarang, over a defined period, demonstrates a hands-on approach to artistic research. The choice of *batik tulis* technique on primisima fabric further grounds the work in traditional craftsmanship, providing a robust framework for the experimentation and realization of the proposed motifs. While the abstract sufficiently details the 'what,' a slightly deeper dive into the 'how' of translating complex architectural motifs into fluid batik patterns could be a point for discussion within the full paper. The findings convincingly demonstrate that the newly created motifs derived from Candi Pringapus ornaments are indeed viable and worthy of becoming established batik patterns. The paper concludes with pertinent recommendations for further development, advocating for exploration into diverse forms, color palettes, and the strategic emphasis of specific motifs to establish a unique and recognizable brand for "Batik Candi Pringapus Temanggung." This forward-looking perspective, focusing on marketability and distinctiveness, underscores the practical implications of the research. Overall, this work not only contributes a fresh aesthetic to Indonesian batik but also lays foundational groundwork for integrating historical heritage with contemporary artistic expression and local economic ventures.

Full Text

Comments

You need to be logged in to post a comment.