Dina Indriyani, Ucu Rohimah, Iyep Candra Hermawan

ANALISIS TEORI CONE OF EXPERIENCE EDGAR DALE PADA PEMBELAJARAN PPKN DENGAN METODE JIGSAW “WARUNG HIERARKI” PACET

Introduction

Analisis teori cone of experience edgar dale pada pembelajaran ppkn dengan metode jigsaw “warung hierarki” pacet. Analisis teori Cone of Experience Edgar Dale dalam pembelajaran PPKN dengan metode Jigsaw "Warung Hierarki". Tingkatkan pemahaman siswa dan keterampilan kolaboratif.

Abstract

Penggunaan metode dalam proses pembelajaran merupakan suatu keniscayaan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, metode yang digunakan harus senantiasa dilakukan inovasi dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teori Cone of Experience karya Edgar Dale dalam pembelajaran PPKn dengan metode Jigsaw “Warung Hierarki” di SMKN 1 Pacet. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, dimana data diperoleh melalui analisis terhadap berbagai sumber teori, jurnal, buku terkait konsep pembelajaran PPKn, metode Jigsaw, serta teori Cone of Experience menjadi fokus utama dalam analisis ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan teori Cone of Experience dalam pembelajaran PPKN dengan metode Jigsaw “Warung Hierarki” memiliki implikasi yang signifikan terhadap proses pembelajaran. Metode Jigsaw mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran kolaboratif, sementara teori Cone of Experience memberi pandangan akan pentingnya pengalaman langsung dalam proses belajar. Sehingga integrasi kedua konsep ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi PPKn dan memperkuat keterampilan sosial mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam konteks pembelajaran PPKn di sekolah. Nilai praktis dari penelitian ini juga dapat membantu guru dan pembuat kebijakan dalam merancang program pembelajaran yang lebih berorientasi pada pengalaman siswa dan pengembangan keterampilan kolaboratif.

Review

This paper presents a timely exploration into the integration of Edgar Dale's Cone of Experience theory with the "Warung Hierarki" Jigsaw method in PPKn learning at SMKN 1 Pacet. The stated objective of enhancing learning effectiveness and efficiency through pedagogical innovation is commendable and addresses a critical need in education. The abstract effectively conveys the potential benefits of this integrated approach, positing that it encourages active, collaborative learning, deepens student understanding of PPKn material, and strengthens social skills. The proposed practical value for teachers and policymakers in designing experience-oriented and collaborative learning programs highlights the paper's ambition to contribute meaningfully to educational practice. The theoretical premise underpinning the research is strong, recognizing the synergy between Dale's emphasis on direct experience and the Jigsaw method's promotion of active, peer-to-peer learning. This combination holds significant promise for fostering deeper cognitive engagement and the development of essential social competencies, particularly relevant for civic education. However, a significant methodological ambiguity arises from the abstract. While the title and initial problem statement imply an analysis of *actual implementation* ("penerapan teori... pada pembelajaran PPKn... di SMKN 1 Pacet"), the stated research method is a "studi literatur" where data is "diperoleh melalui analisis terhadap berbagai sumber teori, jurnal, buku terkait." This creates a disconnect between the stated aim of analyzing *implementation* in a specific school and the declared method of *pure theoretical synthesis*. To enhance the rigor and clarity of this valuable inquiry, the authors should address this methodological discrepancy. If the study is indeed a conceptual analysis or a framework proposal based on existing literature, the title and abstract should be revised to reflect this, clarifying that it offers a theoretical perspective on how these elements *could* or *should* be integrated, rather than analyzing an observed "penerapan." Conversely, if the intent is to analyze *actual implementation* at SMKN 1 Pacet, the abstract must provide specific details about the empirical data collection methods employed (e.g., observations, interviews with teachers/students, analysis of student work, surveys) to substantiate the claims of "significant implications" and "increased understanding." Resolving this ambiguity will significantly strengthen the paper's contribution, allowing it to move beyond a conceptual discussion to provide either a robust theoretical framework or evidence-based insights into the proposed teaching strategy.

Full Text

Comments

You need to be logged in to post a comment.