Benny Pasambuna

TINJAUAN LAMPU DAN VOLUME LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN TRIKORA - JALAN AKHMAD YANI TIMIKATINJAUAN LAMPU DAN VOLUME LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN TRIKORA - JALAN AKHMAD YANI TIMIKA

Introduction

Tinjauan lampu dan volume lalu lintas pada persimpangan jalan trikora - jalan akhmad yani timikatinjauan lampu dan volume lalu lintas pada persimpangan jalan trikora - jalan akhmad yani timika. Tinjauan lampu & volume lalu lintas di persimpangan Trikora-Akhmad Yani Timika. Analisis data menunjukkan volume kendaraan tinggi, namun belum memenuhi standar MKJI 1997 untuk simpang bersinyal.

Abstract

Persimpangan jalan adalah daerah umum dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu atau berpotongan yang mencakup fasilitas jalur jalan, persimpangan jalan yang memiliki peranan penting dalam sistem transportasi. Salah satu persimpangan yang menjadi titik utama arus lalu lintas di kota Timika adalah simpang tiga bersinyal yang terletak di persimpangan jalan Trikora-Akhmad Yani. Persimpangan ini dilengkapi dengan alat pengatur lalu lintas (APELL) yang berfungsi mengatur transportasi dan pejalan kaki. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil survey . pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan pengamatan dilokasi survey, mencatat dan mendokumentasikan hasil dari survey tersebut. Berdasarkan hasil survey yang diperoleh di persimpangan jalan Trikora – jalan Akhmad Yani paa hari senin (12/04/2025) pukul 07.00 – 09.00 WIT untuk volume kendaraan tertinggi berjumlah 1020,67 kendaraan / 20 menit. Dari hasil perhitungan volume kendaraan terhadap satuan mobil penumpang pada minggu pertama data tertinggi SMP /jam berada pada hari senin (12/04/2025) dengan jumlah 652,6 smp/jam, nilai ini masih kecil dari nilai yang ditetapkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, dimana nilainya sebesar 2500 5400smp/jam. Berdasarkan hasil analisa disimpulkan bahwa jalan Trikora – jalan Akhmad Yani belum layak menggunakan ssimpang bersinyal.

Review

The paper titled "TINJAUAN LAMPU DAN VOLUME LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN TRIKORA - JALAN AKHMAD YANI TIMIKA" presents a focused and practical analysis of traffic conditions at a key intersection in Timika. The study's objective is to evaluate the traffic volume and the suitability of the existing signalized control at the Trikora-Akhmad Yani intersection, which is identified as a crucial node in the city's transportation network. The methodology relies on direct primary data collection through on-site surveys, observations, and documentation, providing an empirical foundation for its findings. The core of the research details the quantitative assessment of traffic flow. Data collected on Monday, April 12, 2025, during the morning peak hours (07:00-09:00 WIT), revealed a highest vehicle volume of 1020.67 vehicles per 20 minutes. Crucially, when converted to passenger car units (SMP/hour), the peak recorded volume was 652.6 smp/hour. A significant finding emerges from the comparison of this figure against the Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997 standards, which suggest a range of 2500-5400 smp/hour for signalized intersections. The observed traffic volume is substantially lower than this established threshold. Based on this considerable discrepancy, the paper concludes that the Trikora-Akhmad Yani intersection is "not yet suitable for using a signalized intersection." This finding carries important practical implications, suggesting that the current signalization might be causing unnecessary delays and operational inefficiencies due to the relatively low traffic volumes. While the direct empirical data collection is a commendable strength, the paper could be further enriched by discussing potential alternative intersection control strategies that might be more appropriate for the observed traffic levels, such as unsignalized control, roundabouts, or yield sign configurations, to optimize traffic flow and resource allocation.

Full Text

Comments

You need to be logged in to post a comment.